Salah satu komoditi rempah ekspor Indonesia yang paling diminati oleh
pasar luar adalah Jahe, selain itu jahe juga merupakan bahan baku
pengobatan alami atau tradisional serta fitofarmaka. Yang membuat jahe
memiliki peranan penting untuk perekonomian negara adalah karena
devisanya. Karena berlimpahnya komoditas ini, sehingga mampu menyerap
tenaga kerja yang tidak sedikit dan menjadi pemasukan yang besar untuk
kas negara. Kemasannya dikemas secara bervariasi mulai dari jahe kering
(biasanya jahe merah dan jahe putih besar kecil), asinan jahe putih
besar, minyak atsiri yang berasal dari jahe emprit, jahe segar serta
jahe merah. Permintaannya pun terus meningkat dari tahun ke tahun
seiring dengan berkembangnya drink and food industry di luar negeri yang
menjadikan jahe sebagai
bahan baku utama. Pada tahun 1998 nilai ekspor
jahe mencapai nominal $9.286.161 usd dengan quantitas ekspor jahe
sebanyak 32.807 ton per tahun. dan terus meningkat setiap tahunnya.
Kondisi seperti ini dimanfaatkan oleh para petani dan instansi terkait
di indonesia, dengan lebih berkembangnya lahan area penanaman jahe serta
munculnya variasi berbagai produk jahe.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam membudidayakan jahe putih
kecil, jahe merah maupun jahe putih besar, selain memakai varietas
unggul yang baik asal-usulnya perlu dipahami juga bagaimana cara
membudidayakannya, berikut ini adalah cara menanam jahe yang didapat dari berbagai referensi yang ada :
Persiapan Lahan
Olah terlebih dahulu tanah yang akan digunakan untuk menanam jahe. Tanah
yang gembur dan bebas dari gulma merupakan tempat terbaik untuk menanam
jahe. Lakukan pengolahan tanah dengan menggarpu serta mencangkul tanah
sampai kedalaman 30 cm, bersihkan tanah dari sisa-sisa tanaman yang
sulit hancur serta ranting-ranting. Untuk tanah dengan tekstur yang
tipis, dilakukan dengan hati-hati sesuai dengan lapisannya serta tidak
digarpu atau dicangkul terlalu dalam karena lapisan tanah bawah akan
bercampur dengan lapisan olahan untuk menanam jahe, jika terjadi yang
demikian dapat mengakibatkan tanaman jahe kurang subur. Setelah tanah
diolah dan menjadi gembur, dibuatlah bedengan yang searah dengan lereng
(jika tanahnya miring), sistem pris (parit) atau sistem guludan. Pada
guludan atau bedengan kemudian dibuatkan lubang tanamnya.
Jarak Tanam
Jahe atau benih jahe ditanam sampai kedalaman 5-7 cm, tunas menghadap
keatas dan jangan sampai terbalik, karena bisa menghambat pertumbuhan
tanaman jahe. Jarak antar tanaman untuk jahe putih besar adalah 80cm x
40cm yang dipanen tua atau bisa juga 60cm x 40cm, Jahe merah dan jahe
putih kecil ukurannya 60cm x 40cm.
Pemupukan
Pertama diberikan pupuk kandang sapi atau domba yang sudah diolah,
memerlukan sekitar 20 ton pupuk untuk setiap hektarnya, pupuk diberikan
pada waktu sebelum tanam yaitu 2-4 minggu sebelumnya. Sedangkan untuk
pupuk buatan dosisnya 300-400kg per hektar untuk SP-36 dan untuk KCl
juga sebanyak 300-400 kg untuk setiap hektarnya, kedua pupuk ini
diberikan pada saat tanam. Lalu memberikan pupuk urea sebanyak tiga kali
yaitu pada umur 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan setelah masa tanam
sebanyak 400-600 kg untuk setiap hektar, masing-masing diberikan 1/3
dosis untuk setiap pemberian. Lalu menginjak bulan ke 4 setelah tanam,
tanaman jahe juga bisa diberikan pupuk kandang untuk yang kedua kalinya
sebanyak 20 ton pupuk per hektar.
Pemeliharaan
Lalukan pemeliharan secara berkala, periksa dan lihat mana tanaman yang
terkena penyakit dan yang tidak, sehingga bisa dilakukan penanganan
lebih dini agar tanaman jahe bisa tumbuh dengan baik dan subur.
a. Penyiangan gulma
Ketika tanaman berumur 6-7 bulan akan banyak terdapat gulma, sehingga
perlu dilakukan penyiangan lebih intensif dengan benar. Penyiangan
ketika umur tanaman menginjak 4 bulan perlu dilakukan dengan hati-hati
supaya tidak merusak akar yang dapat menyebabkan penyakit masuk. Supaya
intensitas penyiangan berkurang dapat menggunakan mulsa tebal yang
berasal dari sekam atau jerami.
b. Penyulaman
Proses menyulam tanaman yang gagal tumbuh dilakukan pada saat usia
tamanan mencapai 1-1,5 bulan dengan menggunakan benih cadangan yang
sebelumnya sudah diseleksi dan sudah disemai.
c. Pembumbunan / pendangiran
melakukan pembumbunan dimulai pada saat sudah ada rumpun dengan 4-5
anakan, supaya rimpang selalu ditutup dengan tanah. Selain itu juga,
dengan melakukan pembumbunan, maka drainase selalu terpelihara
d. Pengendalian organisme pengganggu tanaman
Pemberantasan hama dan penyakit dilakukan hanya seperlunya saja.
Penyakit utama yang menyerang tanaman jahe adalah busuk rimpang yang
penyebabnya adalah bakteri layu atau bahasa latinnya Ralstonia solacacearum.
Sampai tulisan ini dibuat penulis belum menemukan metode yang tepat
untuk mengendalikan penyakit ini, kecuali tindakan preventif untuk
mencegah penyakit ini masuk, seperti menggunakan lahan yang sehat, bibit
yang sehat, perlakuan benih yang sehat, menghindari abu sekam,
pembersihan gulma dan sisa tanaman, pergiliran cocok tanaman di lahan
tanam, membuat saluran irigasi terpadu agar tidak terjadi genangan air
dan air tidak melalui sanitasi, serta inspeksi atau pemeriksaan kebun
secara rutin.
Tanaman jahe yang sudah terserang oleh layu bakteri sebaiknya segera
dicabut lalu dibakar untuk menghindarkan meluasnya serangan yang lebih
besar. Hama yang banyak menyerang tanaman jahe pada umumnya adalah Eumerus figurans
dan lalat rimpang, serta kutu perisai yang biasanya menyerang dari
mulai pertanaman sehingga menyebabkan penampilan rimpang menjadi kurang
baik serta terdapat bercak pada daun yang penyebabnya tak lain adalah
cendawan. Jika serangan hama ini terjadi pada tamanan yang berumur
kurang dari 6 bulan maka bisa menyebabkan produksi menurun signifikan.
Tindakan yang bisa diambil adalah dengan memberikan semprotan fungisida
pada saat sudah terlihat adanya tanda-tanda serangan penyakit ini
(lakukan satu minggu sekali), periksa tanaman secara rutin dan gunakan
sanitasi yang disesuaikan.
POLA TANAM
Agar produktivitas lahan meningkat, tanaman jahe bisa ditumpangsarikan
dengan berbagai tanaman pangan seperti sayuran serta kacang-kacangan,
sesuai dengan kondisi lahannya.
Jahe ini banyak sekali manfaatnya, bisa untuk obat, masakan ataupun untuk menghangatkan badan. Dengan mempraktekkan cara menanam jahe yang benar anda dapat mengharapkan hasil maksimal untuk perkebunan jahe anda.
Sumber: http://nunuschool.blogspot.com/2012/12/cara-menanam-jahe-yang-baik.htmlhttp://nunuschool.blogspot.com/2012/12/cara-menanam-jahe-yang-baik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar