Senin, 11 November 2013

Cerita : "PELAJARAN" Dari Tukang Pecel Ikan Lele

Pecel Lele Khas Jawa


Saya termasuk orang yang suka sekali dengan masakan masakan asli Indonesia, bahkan lebih dari makanan makanan luar negeri terutama junk food (walaupun sekali sekali masih makan juga di FKC).
Salah satu menu kegemaran saya adalah Pecel Lele. Makanan ini murah meriah dan gampang ditemui di pinggir jalan (yang biasa saya lalui).
Tapi dari sekian banyak warung pecel Lele yang saya pernah singgahi, ada beberapa yang
menjadi favorit saya.
Apakah Lele-nya beda?
No, of course not. Lele is Lele. Ga ada yang istimewa antara satu Lele dengan Lele lainnya.
Apakah tempatnya?
Not really. Semua warung tersebut letaknya dipinggir jalan kok. So, walaupun ada warung yang letaknya strategis dan tempatnya bersih, hal itu belum menjadi sasaran utama saya.
Apakah masalah harga?
Hehehehe….. harga Pecel Lele di Jakarta itu berkisar antara 5000 – 8000 rupiah per porsi (lengkap dengan nasi dan teh tawar hangat). Kalau cuma beda seribu – dua ribu rasanya sih ga terlalu signifikan.
Kalau begitu, apa dong yang bikin saya kembali ke warung tersebut?
Jawabannya adalah : SAMBALnya.
Lele boleh sama…. tapi sambalnya beda. Kalau makan pecel lele tapi bumbu sambalnya ga enak, maka ga ada yang istimewa dari warung tersebut…. dan akhirnya ga akan masuk dalam memory saya (selaku konsumen).

So, karena subject tulisan ini adalah PELAJARAN dari Tukang Pecel Lele, maka apa dong inti pelajarannya?
Inti pelajarannya adalah…. kalau kita menjual sebuah produk (baik barang maupun jasa) yang :
sangat general….
gampang diduplikat oleh kompetitor….
ga mungkin bersaing dalam soal harga….
lokasi tempat juga kurang strategis kalo dibanding sama kompetitor….
Maka jangan kalah dulu sebelum bertarung. Selalu ada celah untuk memenangkan hati pelanggan.
SAMBAL adalah diferensiasi yang ditawarkan si tukang pecel lele. SAMBAL memang bukan menu utama yang dijual, tapi tanpa SAMBAL maka menu utama akan berasa biasa biasa aja. SAMBAL mungkin cuma pelengkap yang tidak dipasang price tag alias tidak dijual dengan nilai rupiah. Tetapi SAMBAL tersebut bisa memberikan nilai yang lebih dari sekedar angka angka. Sambal tersebut berhasil menancapkan image warung pecel lele tadi yang di benak konsumen, dan akan membuka peluang untuk “repeat purchase”.

So…. produk apapun yang kita tawarkan…. make sure bahwa kita memiliki nilai lebih yang akan membuat konsumen kembali lagi ke kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar